Rabu, 18 September 2013

September Tanpa Memori



September tak lagi indah bagiku. Ingatan memudar, hatiku membelukar. Semua hilang termasuk wujudku. Lenyap, termasuk jarakku dan engkau. Engkau. Ya, engkau yang membuatku menjadi seperti sekarang; merangkak tiada tujuan, meraba tiada pegangan.

Wajahku kian pasi dengan warna bibir tak berdarah. Jasadku terguncang di antara sobekan kecil kertas putih yang berubah abu: ternodai rintik hitam dosa-dosa. Kakiku, tanganku, sendi-sendiku pun terasa kaku tak berdaya. Aku mematung di antara dua dinding atas-bawah, dua dinding di kiri-kanan yang gulita.