Senin, 07 Desember 2015

Ada Harta Karun di dalam Diri Kita

Maaf, ini catatan lama yang mungkin saat ditulis saya lupa untuk mempublikasikan. Selain yang di bawah ini, sekarang saya senang melukis dan doodle art juga😊 selamat membaca. 

170418*
____________

"Kuliah jurusan apa?"

sering orang-orang bertanya demikian setelah mengenal saya cukup lama atau baru mengenal sebab melihat apa yang saya lakukan.

"Jurusan Desain Grafis?"

"Jurusan Seni dan Budaya?"

"Jurusan Sastra?"

"Jurusan Informatika?"

"Jurusan Psikologi?"

"Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)?"

Atauu... "Jurusan Tata Boga?"


Alhamdulillah.. terimakasih banyak atas tebakan yang luar biasa :D

Mereka yang menebak Desain Grafis, Informatika dan bahkan Seni Budaya, adalah mereka yang melihat seni yang ada dalam diri saya *cieee* Ya barangkali itulah husnuzon saya terhadap mereka. Hehehe. Saya senang menggambar dan mengoperasikan photoshop. Mungkin ya.. itulah sebabnya tebakan itu lahir.




Mereka yang menebak Sastra, adalah mereka yang pernah (sempat, ngga sengaja, dipaksain, dsb) membaca puisi-puisi atau cerpen saya. Ya mungkin dalam pikiran mereka, anak sastra selalu lebih jago nulis ketimbang yang tanpa mengenyam jalur formal sastra. Ya ga gitu juga sih. Belajar itu kan bisa dari mana saja ^^ Alhamdulillah saya sudah menerbitkan beberapa buku antologi dan buku tunggal sendiri.


Mereka yang menebak Psikologi atau bahkan PAUD adalah mereka yang sering melihat saya senang mendengar curhatan orang lain, membantu meringankan beban mereka dan senang bermain dengan anak-anak. Saya senang dengan dunia parenting. Saya punya beberapa buku parenting bahkan membeli yang 3 jilid :D hahaha. Anak-anak adalah harta karun. Jika kita bisa terus masuk ke dunianya, kita akan masuk ke terowongan yang panjang dan jika tidak memiliki kesabaran, kita tidak akan menemukan harta karun itu ^^

dan Tata Boga? Saya mah senang masak dan bereksperimen. Bukan sejenis lauk pauk sih. Lebih senang buat kue dan semisalnya. Dan setelah kuenya jadi, saya punya kebiasaan buruk. Apa itu? Memotretnya dan mengunggahnya ke fesbuk sehingga sahabat-sahabat di fesbuk suka kesel karena ga bakalan kenyang hanya dengan melihat foto kue saja :D



Itu semua bukan jurusan saya. Jurusan saya tidaklah menggambarkan diri saya yang sesungguhnya. Tapi, di jurusan inilah saya menemukan semuanya. Saya seolah menggali harta karun itu sendiri di dalam diri saya. Mungkin, jika bukan di jurusan ini, saya tidak akan menemukan harta apa-apa. Mungkin, jika tidak mengenal tarbiyah saya tidaklah mengenal diri saya yang sesungguhnya.

Loh, ada apa ini kok langsung "tarbiyah"?


Sebelum itu... saya akan mengatakan.. saya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa semasa sekolah dulu. Saya tidak mengikuti organisasi atau kegiatan apa pun di sekolah baik itu OSIS, MPS, Rohis, Pramuka, PMR, Paskibra, atau apa pun lah itu. Saya seperti butiran pasir yang tak disadari kehadirannya di antara sepatu-sepatu siswa *dramatis bangetttt* 

Ya itulah adanya. Saya tak memiliki keinginan apa-apa. Saya tak fokus melakukan apa-apa. Saya menjalani hidup seperti air mengalir. Tak memiliki tujuan lain selain berakhir pada lautan yang luas dan mendamparkan diri di tempat yang tidak diketahui. Saya tidak pernah diandalkan sesiapa. Saya tak pernah dipanggil untuk menyelesaikan sesuatu yang orang lain tak mampu menyelesaikannya.

Lalu.. waktu pun berlalu. Saya memasuki bangku perkuliahan. Saya sadar, di sini saya akan bertempur dengan diri saya sendiri sebab tak ada yang saya kenal di sini. Saya merasa begitu tersesat di jurusan saya. Lalu, saya mengenal seorang perempuan berjilbab panjang. "Aii..."

Ia yang mengajak dan membujuk saya mengikuti rohis kampus. Ia yang merayu-rayu saya untuk bergabung hingga akhirnya saya benar-benar bergabung. Nah, di sinilah saya mengenal tarbiyah.  Di organisasi kampus inilah saya mulai banyak diandalkan mendesain spanduk, flyer, brosur, atau apa pun yang bisa dikerjakan dengan photoshop. Semasa SMA saya pernah belajar sedikit saja. Tetapi, saya diamanahkan dengan waktu yang begitu lama -sampai pernah merasa bosan- untuk mengasah sesuatu yang dilihat sebagai "bakat" oleh orang-orang disekitar saya. Di organisasi ini juga, jalan perpuisian saya mulai terbuka dan akhirnya menerbitkan buku puisi tunggal "Raudah-Raudah Sajadah"

"Jadi, sebenarnya kamu jurusan apa sih, Nji?"

Oh, iya. Siap-siap ya! 

SAYA JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS RIAU

hehehe. Capslock semua tuh. Jadi, jangan pandang jurusan sebagai sesuatu yang mengantarkan kamu pada pekerjaan semata. Namun, jurusan juga merupakan sesuatu yang akan mengubah segalanya jika kamu ingin menemukan harta karun di dalam dirimu.

Mungkin harta di dalam diri kita ini masih seujung kuku dari yang sudah kita kenali. Masih banyak harta-harta yang harus digali di dalam diri. Terutama harta "penghambaan" kepada Allah Yang Maha Esa, yang telah menitipkan harta itu ketika meniupkan ruh pada jasad kita semasa kita berada di dalam kandungan ibunda tercinta. 

oh ya, saya juga suka fotografi loh ^^


Belajar, belajar, dan belajar! Terutama belajar untuk menjadi hamba yang saleh/salehah. Sebab hidup adalah proses belajar menuju  ketaatan. Hidup adalah ladang yang akan kita tanami dengan cara hidup kita, sedangkan hasilnya adalah keridoan Allah semata.

Jadi, jika kamu menemukan harta "Penghambaan" yang penuh dengan ketaatan dan cinta Yang Maha Mulia, maka Dia akan memberi banyak bonus harta lain di dalam hidupmu ^^

Candika, 8 Desember 2015
DP Anggi